Siapa yang gak tau Yoko? Atau dalam bahasa asli Chinanya itu Yang Guo. Tokoh utama dari cerita The Return of the Condor Heroes. Dulu cerita ini ngetop di Indonesia dan beberapa negara Asia lain saat Andy Lau berperan sebagai Yoko. Iseng, saya pengen nostalgia dan cari-cari artikel soal cerita ini di Wikipedia. Saya baru tau kalo bibi Lung dan Yoko itu cuman beda 10 tahun, soalnya kalo di TV berasa beda belasan tahun aja (dan nyebelinnya bibi Lung nya awet muda banget). Cerita ini itu diangkat dari satu novel dan bagian dari rangkaian trilogy. Buku pertama berjudul The Legend of the Condor Heroes, buku kedua adalah cerita Yoko dan buku ketiga berjudul Heavenly Sword and Dragon Slaying Saber.
The legend of condor heroes merupakan prequel dari cerita return of the condor heroes. Nyeritain cerita Kwe Cheng (Guo Jing) dan Hwang Rong, paman dan bibinya Yoko serta cerita tentang orang tua Yoko. Dari awal saya tahu kalau kedua cerita ini berhubungan, jadinya saya hanya merasakan nostalgia saat membaca artikelnya di Wikipedia. Hal baru bagi saya adalah bahwa cerita Heavenly Sword and Dragon Slaying Saber adalah sequel dari return of the condor heroes.
Beberapa kali saya menonton Heavenly Sword and Dragon Slaying Saber atau judul indonesianya itu Pedang langit dan Golok Pembunuh Naga, dari mulai serial TV yang diperankan Tony Leung (pernah diputer di TV Indonesia) sampai versi filmnya yang diperankan Jet Li. Gak pernah sekalipun terpikir kalau cerita ini ada hubungannya dengan cerita Yoko. Ternyata pas dibaca latar waktu dari cerita ini memang berbeda 100 tahun dengan masa di mana Yoko dan bibi Lung hidup. Hubungannya dengan cerita terdahulu terdapat di bagian ilmu yang diturunkan lewat kedua senjata sakti bernama Heavenly Sword dan Dragon Slaying Saber. Kedua senjata ini dibikin dari pedangnya Yoko yang beratnya gak ketulungan itu (yang dikasih ama si Rajawali) yang dilumerin dan di reform jadi dua senjata. Di dalam kedua senjata ini terdapat kitab siasat perang dan kitab ilmu silat yang kalo pada inget judulnya itu cakar tulang putih
J.
Kedua kitab itu baru bisa diambil kalau kedua pedang ini hancur, dan kedua pedang ini bisa hancur hanya kalau dipakai bertarung satu-sama lain. Jadi cerita buku ketiga dari trilogy ini berkisah soal dunia persilatan yang mencoba memperebutkan kedua senjata ini. Soalnya, katanya kalau berhasil menguasai kedua ilmu yang terdapat di kedua pedang ini si pesilat bakal jadi "the greatest under the heaven". Kasarnya kayak Kwe Cheng, Hwang Rong, Yoko ama bibi Lung disatuin di satu orang.
Saya gak pernah tau gimana tamatnya dari cerita ini, dan di Wikipedia pun gak dikasih tau dengan gamblang. Ya gak papa sih, entar nyoba nyari deh cerita aslinya yang lengkap, masuk di daftar buku saya, mungkin ini seri novel China kedua yang masuk daftar setelah Sam Kok. Kalo diinget-inget udah lewat belasan tahun dari saat saya nonton TV hanya untuk Yoko dan Kotaro Minami. Jadi kangen masa-masa SD nih.
No comments:
Post a Comment