Sunday, October 7, 2007

Mamih

Ada seorang wanita berusia lebih dari 50 tahun, punya 3 putri dan 5 cucu, saya memanggilnya "mamih". Beliau nenek saya.

Mamih itu seorang guru, dan sudah sangat senior, baru tahun lalu dia pensiun dari dunia pendidikan. Mamih hampir bisa melakukan segalanya, kecuali diam di rumah. Setelah pensiun, anak-anaknya berharap dia bisa tinggal di rumah, istirahat, tapi orangnya sendiri gak mau "istirahat".

Sekarang, beliau tinggal di satu rumah kecil di daerah cimenyan, kabupaten bandung. Daerahnya cukup terpencil, jalan jelek dan cuman bisa dicapai pakai ojek. Beliau mendirikan satu sekolah kecil untuk penduduk daerah situ yang kurang mampu, biaya sendiri bersama dengan teman-temannya yang lain. Yang diajarkan bukan hanya pelajaran sekolah seperti matematika, bahasa, dll, tapi juga keterampilan praktis yang bisa dipakai cari uang, seperti menjahit, membuat kue, membuat kerajinan pajangan dan lain-lain.

Saya pernah nanya, "emang gak cape ya? itu kan ngebangun lagi dari awal mih? bahkan tanpa bantuan siapa-siapa"

Mamih bilang, "ya capek, tapi daripada diem di rumah? sok nyeri cangkeng" (suka sakit pinggang, red)


Hidup yang nyaman itu belum tentu hidup yang berarti.

2 comments:

anggun oktari said...

salut buat mamihnya puput.. pasti bangga bgt yaa jadi cucunya?!!
titip salam yaa.. mohon doanya gituu, mudah2an bisa juga mengikuti jejaknya.. memberi arti di dunia pendidikan =D

dianti said...

Moga sepanjang usia kita nanti bisa produktif seperti ini ya...
Semangatnya Mamih untuk berbagi perlu kita tiru tuh. Chaiyo !!