Trem : Ray mati!
Pratiwi : oya? kapan? wah kalau begitu apa perlu nih bikin tahlilan?
Trem : pliss deh, bukan mati beneran.
Pratiwi : iya tahu... ilang kemana lagi dia?
Trem : kalau ketauan ilang kemana, bukan ilang namanya!!!
Pratiwi : susah sekali ya punya pacar kayak gitu?
Trem : haaahhhhhhh....
Pratiwi : salah sendiri kau jatuh cinta pada manusia macam itu
Trem : kau pikir aku bisa atur hatiku seenaknya? kalau bisa begitu, aku memilih tak pernah jatuh cinta sekalipun!!
Pratiwi : sudahlah, kau sendiri yang ingin dengan orang seperti itu
Trem : memang. dan sekarang saat kutahu ruang otaknya hanya ada satu, aku sebal. Masa aku harus ikut mengantri untuk masuk pikirannya? bahkan aku pun setara dengan seiren. Haaahhhh.... menyebalkan!!
Pratiwi : Seiren? pacar barunya? wow...bahkan kau membiarkan dirimu diduakan
Trem : bukan diduakan, tapi disejutakan! seiren itu bukan pacar barunya, pacar lamanya, dia husky peliharaan Ray di London
Pratiwi : kau perlu bersaing dengan anjing? segitunya ya?
Trem : tidak hanya dengan anjing, tapi juga mobil, pajak, berkas yang perlu ditandatangani, rencana proyek, desain mesin terbaru, klasemen liga premier sampai pada semut di dapur. bahkan dia tak pernah menganggapku prioritas khusus.
Pratiwi : segitunya?
Trem : sudah kubilang kan? ruang otaknya hanya satu dan gak bisa ditempati dua hal sekaligus, semua hal masuk dan keluarnya bergantian, haaaahhhh...dia itu pintar tapi sangat menyebalkan
Pratiwi : kau sendiri yang membuat hidupmu susah, jatuh cinta pada alien
Trem : aku tak cerita padamu supaya kau bebas mencecarku. jangan ikut-ikutan menyebalkan.
Pratiwi : aku sudah menyebalkan dari lahir. back to the topic, so... where is he right now?
Trem : hanya Tuhan yang tahu, yang jelas, kalaupun ada yang bilang dia mati, aku tak butuh liat mayatnya untuk percaya hal itu
Pratiwi : jangan sembarangan bicara, seperti kau tidak akan menyusul ke neraka kalau dia mati
Trem : eh jangan sembarangan ya, mungkin aku menyusulnya mati, tapi tidak ke neraka, ke surga. Hidupku sudah susah, dan setelah mati masih harus ke neraka? malas sekali.
Pratiwi : Sudahlah, aku mengantuk...tidak...aku harus belajar, besok ada kuis
Trem : dasar sok, jangan bangga ketika hidupmu dikendalikan oleh selembar kertas bertuliskan pertanyaan dari buku teks, seolah saat itu tak terjawab kau akan mati saja
Pratiwi : setidaknya aku tak cukup menganggur untuk mengganggu pikiran orang lain dengan curhatan sampah tentang pacarnya ;P
Trem : Talk to my hands pratiwi!!
Pratiwi : no, i talk with the monitor right now. hehehe... just go to sleep, don't bother me with that not-worthy thing. my head is already full.
Trem : oh common... kasihanilah aku, kau ingin buatku hancur apa? pada siapa lagi coba aku bisa cerita.
Pratiwi : talk to your hands!
Trem :aaaaarrrrgggghhhh... back to your room and study! kau tak membuatku lebih baik
Pratiwi : syukurlah, jadi kau tak perlu repot-repot lagi bicara denganku
Trem : oh, shut up pratiwi, bukankah kau sendiri sedang kasmaran? karena itu kan kau tidak konsen dengan kertas materi kuliahmu itu? tambahan... sangat tergila-gila lagu cinta, sejak kapan kau mendengarkan boyband? apa dir en grey sudah disband?
Pratiwi : just talk to your hands, Tremi!
Trem : hahaha... setidaknya aku jatuh cinta pada manusia lain, bukan pada....
Pratiwi : minggat sana! gw mau belajar! dadah...
Trem : susah ya jadi kau
Pratiwi : tidak, justru sangat menantang!
"a woman must have money and a room of her own if she is to write fiction" - Virginia Woolf
Tuesday, October 2, 2007
percakapan tak penting
Harusnya saya belajar siskomsel dan antena, tapi... sudahlah....
Memang harus kembali belajar siskomsel dan antena!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment