Aku masih ingat kali pertama kita bertemu. Saat tempat ini masih berupa reruntuhan masa lalu. Saat orang-orang melihatku sebagai bagian dari lonte pinggiran jalan sana dan saat mereka berusaha membuatmu menjauh.
Kali kemarin aku datang, melihatmu sendirian di pojok teater sana, merokok dan memainkan lagu tua dari gitar usangmu, tak tau lagu apa. Kali berikutnya saat kudatang, kau tetap di pojok teater sana, dengan gitarmu tapi tidak sendirian. Segerombol manusia, yang kutahu pernah mengusirmu, yang kutahu tidak suka padamu, sekarang duduk sama rendahnya denganmu. Sama seperti halnya aku, mereka mendengar setiap katamu. Tanpa protes, tanpa komentar. Hanya mendengar dan berpikir, seolah setiap kata yang kau ucap adalah fakta pasti yang tidak dapat dibantah. Aku melihatnya, dan aku cemburu.
Siapa yang peduli dengan gitar usang itu, siapa yang peduli dengan kaset belasan tahun lalu itu. Aku hanya peduli denganmu. Muncullah kembali disana, di pojok teater itu. Agar aku bisa mendengarmu bernyanyi atau hanya sekedar melihatmu tertidur, sampai aku mati.
Yesterday I found my self aloneDari sekian banyak manusia yang ada, entah kenapa kau muncul begitu saja. Tak ada kata pengantar atau mungkin sekedar komentar kedatangan pendek. Hanya satu kemunculan, pasti dan tak bisa kutolak. Aku tahu, puluhan penghuni tempat ini tak menyukaimu saat kau datang, tapi seperti hal nya aku, mereka terhisap auramu. Entah bagaimana, kau melebur begitu saja.
In the dark and no one else
Then you came to me at night
And said "don't worry it's alright"
Kali kemarin aku datang, melihatmu sendirian di pojok teater sana, merokok dan memainkan lagu tua dari gitar usangmu, tak tau lagu apa. Kali berikutnya saat kudatang, kau tetap di pojok teater sana, dengan gitarmu tapi tidak sendirian. Segerombol manusia, yang kutahu pernah mengusirmu, yang kutahu tidak suka padamu, sekarang duduk sama rendahnya denganmu. Sama seperti halnya aku, mereka mendengar setiap katamu. Tanpa protes, tanpa komentar. Hanya mendengar dan berpikir, seolah setiap kata yang kau ucap adalah fakta pasti yang tidak dapat dibantah. Aku melihatnya, dan aku cemburu.
I want you to hold me in your soulKau menghilang secepat kau datang. Aku datang kembali ke tempat itu, berharap melihatmu di pojok teater sana, sendiri atau mungkin dengan orang lain, tapi kau tak disana. Hanya gitar usangmu yang tertinggal, dan setumpuk kaset tua tak kukenal bertuliskan Stevie Ray Vaughn.
It makes me easy
Makes me fine
But how that dream will be come true
Will it be tomorrow, I don't know
Siapa yang peduli dengan gitar usang itu, siapa yang peduli dengan kaset belasan tahun lalu itu. Aku hanya peduli denganmu. Muncullah kembali disana, di pojok teater itu. Agar aku bisa mendengarmu bernyanyi atau hanya sekedar melihatmu tertidur, sampai aku mati.
I can't say anything[Pure Saturday-desire]
or bring you something
I hope you can feel this
My desire...
No comments:
Post a Comment