Friday, May 7, 2010

Di pojokan kamar : Melamun

7 Mei 2010, Pukul 23.35
Lampu kamar sudah kumatikan, hanya tersisa sedikit pendar kehijauan dari lampu meja yang biasa menemaniku tidur. Ini malam tak terasa lebih istimewa dari biasanya, ini malam wajarnya tidak beda dengan malam-malam sebelumnya. Jika pun ada yang membuat malam ini berbeda, adalah karena ini malam sabtu, dan tidak ada yang lebih membebaskan selain malam sabtu.

7 Mei 2010, Pukul 23.40
Tidakkah waktu 5 menit terasa sangat cepat terlewati saat kau berpikir?
Aku mengalaminya selama 2 minggu ini. Satu tugas riset sederhana yang dengan kekerdilan otakku hanya bisa diselesaikan dalam waktu 2 minggu, harusnya bisa lebih cepat. Dalam dua minggu itu, terdapat beberapa 5 menit yang terlewati dengan cepat, menghasilkan beberapa kalimat informatif dan mungkin jika aku sedang beruntung, kalimat inspiratif. Kemudian dalam dua minggu itu pun, terdapat lebih banyak lagi 5 menit yang sangat lambat, dilewati dengan pandangan hampa ke monitor dan kerlingan sebal pada jarum arloji, biasanya diakhiri dengan keluhan sebal, 'mengapa lama sekali menuju jam 5 sore'.

7 Mei 2010, Pukul 23.45
'fifteen minute to midnight', aku memasukkan kalimat itu ke box putih dibawah tulisan Google. Satu mesin virtual mahadahsyat yang membuatku menyadari betapa Tuhan menciptakan manusia tidak untuk kesia-siaan. Ada pikiran luar biasa di luar sana yang bisa membuat satu jaringan telepati luarbiasa sehingga setiap manusia yang bertanya padanya dapat dihubungkan pada jawaban yang paling tepat menurutnya, dimana umumnya memang tepat. Aku mengetik kalimat itu tanpa niat apa-apa, hanya iseng, yang kudapat adalah satu halaman teks berlatar putih dengan tulisan berwarna biru dan hitam, tiga posisi teratas adalah berita tengah malam, judul album band Linkin Park, dan judul video Iron Maiden - two minutes to midnight. Sedikit meleset, untuk alasan tak jelas, mungkin itu tak masalah.

7 Mei 2010, Pukul 23.50
Di kamar berukuran 3m x 2m ini terdapat 4 buah jam yang menyala. Jam dinding menunjukkan 23.50, jam di komputer menunjukkan 00.08, jam meja menunjukkan 00.10, dan arlojiku menunjukkan 00.18. Ah, tak ada yang sama, bahkan waktu adalah satu bentuk relativitas. Yap, Einstein memang jenius.

7 Mei 2010, Pukul 23.55
Di dunia dimana teknologi macam telekomunikasi adalah nyata, jarak bukanlah penghalang sama sekali. Dan ketika kerumunan virtual bernama internet memanjangkan jaringnya melalui entitas bernama Blackberry, waktu sudah sangat tidak relevan untuk dipermasalahkan. Pada jam segini, kotak mungil canggih itu berbunyi, mengantarkan serangkaian doa dari sahabat di bagian kota yang lain. Wahai kawan, aku berharap segala doamu itu terkabul, dan bersyukurlah aku kepada Tuhan atas skenario tak terduganya untuk menghubungkan kehidupan kita berdua. Tak ada yang lebih rumit dan lebih indah dari automatisasi alam semesta.

7 Mei 2010, Pukul 24.00 - 8 Mei 2010, Pukul 00.00
Angka 22 tak pernah terasa lebih bermakna dibanding saat ini. Biasanya dia tak lebih dari nilai diskrit yang terdapat di antara 21 dan 23. Dia bisa dibagi 2 untuk menghasilkan 11, dan bisa dibagi 11 untuk menghasilkan 2. Jika angka dalam bilangan 11 dijumlahkan akan menghasilkan 2. Dan waktu ini adalah tengah malam, dalam penanggalan dapat diartikan 2 hal : berakhirnya tanggal sebelumnya, dan berawalnya tanggal sesudahnya. Ada banyak angka 2 yang muncul saat ini, dan angka 22 benar-benar terasa lebih bermakna. Hai Pratiwi... Selamat ulang tahun :)

1 comment:

Kiyoshi said...

Selamat Ulang Tahun PutPut