Saturday, September 1, 2007

Sabilulungan

Kata sabilulungan selalu mengingatkan saya pada Dies 34 LSS ITB, dimana saya bermain saron di bubukanya, lagu bubuka saat itu adalah modifikasi dari lagu Sabilulungan. Tapi sabilulungan in berbeda...

Kemarin saya sedang blogwalking, dan menemukan situs ini: www.sabilulungan.org . Yaitu kumpulan 4 orang mahasiswa Indonesia di Eropa yang membentuk kelompok musik kecil membawakan musik tradisional sunda. Gila, bangga banget tuh ngeliatnya. Ternyata berada di negeri seberang tak selalu membuat kita melupakan tanah air sendiri, bisa dicontoh nih buat mahasiswa-mahasiswa Indonesia lain yang ada di luar negeri, dan gak harus terbatas pada seni sunda.

Saya tahu dua orang dari anggota kelompok musik itu, yang pertama adalah kang Dian Tresna Nugraha, kakak dari teman SMA saya Ahmad Ridwan Tresna Nugraha , beliau alumni LSS dan juga alumni elektro ITB ^^. Satu lagi adalah kang Maulana Syuhada, alumni SMA 3 dan senior KPA SMA 3 Bandung, kang Maulana ini baru saja meluncurkan buku 40 Days in Europe, satu memoar tentang perjalanan kelompok musik indonesia di eropa. Dua anggota yang lain saya tidak tahu. Dari yang saya lihat sepertinya masyarakat eropa cukup memberikan perhatian pada musik tradisional sunda, dilihat di beberapa foto yang turut menampilkan orang 'bule' yang sedang ngawih.

Saya belum pernah bertemu dengan mereka, tapi jujur saya memberikan penghormatan yang besar kepada mereka semua. Mari kita buktikan bahwa ke belahan dunia manapun seni sunda akan tetap jaya, Indonesia akan tetap jaya. Ini juga satu hal positif yang akhirnya bisa terdengar dari kata 'Indonesia'. Entah kenapa saya sudah cukup bosan mendengar komentar miring dan sinis mengenai negeri ini. Memang banyak yang salah, tapi bukan berarti tak dapat dibenarkan. Sudah saatnya kita tidak lagi komplain, tapi turut dalam barisan terdepan untuk memajukan negeri ini, lewat pendidikan, teknologi, seni dan segala hal yang kita bisa lakukan. Mari berjuang kawan!!!

Hehehe...ini peringatan buat saya juga lho....

2 comments:

ikram said...

jadinya seperti "barter kebudayaan" gitu ya put? mereka suka angklung kita jg suka ar en bi.

Unknown said...

halah...ar en bi... gak barter dong kram... suka itu boleh, tapi jangan ampe 'barter' dong... ^____^