Sunday, September 16, 2007

Kiriman

To : Pratiwi
From : Trem
Subject : Kiriman

Apa kabar? masih hidup?

hmmm...Aku sedang menganggur luar biasa, bisa kasih kerjaan gak? lebih bagus kalau gajinya besar, tapi kecil juga gak apa, yang penting aku tak menganggur. kau tau sekali, jadi pengangguran adalah mimpi paling buruk bagiku, berasa mati.

Ray baru mengirim email kemarin, dia ada di Venice, menghabiskan satu minggu liburan berharganya. Dia mengirim email karena katanya dia liat satu kalung berbandul bulan purnama disana. Membuatnya tertawa karena mengingatmu. Aneh, biasanya purnama cuman hidup di tataran kata-kata, tapi kali ini dia dirupakan, satu kesempatan yang biasanya cuman dirasakan oleh bulan sabit --yang lagi ketawa atau ada anak kecil duduk sambil mancing di atasnya...Dreamworks salah satu tersangka untuk ini--

Bandul itu benar-benar dapat disebut purnama, jauh dari matahari atau hanya sekedar bulatan biasa. Padahal biasanya purnama hanya dapat dikenali saat dia ada di langit bukan?! Setidaknya itu yang aku dengar dari kau, dan karena itulah kau menyebut dirimu purnama, bukan?

Ray bilang gini "bilangin ama saudara gila lu itu, dia gak cuman bisa muncul karena matahari, ada orang yang bisa tetap mengenali dia meski dia gak punya sinar, bahkan bisa merupakan dia saat sedang redup, hahaha...buang jauh matahari itu kawan, bintang hanya sekumpulan makhluk pongah, kau tak butuh mereka"

Sangat Ray bukan?! sinis! dan karena itulah aku cinta dia. Untuk masalah bintang, aku tak setuju dengannya. Okelah bintang itu pongah, tapi kau tak bisa bilang kita tak butuh mereka bukan? bahkan ray adalah bintang untukku, dia matahari.

Ya begitulah, hanya sekedar ingin menambah sampah di kepenatan kepalamu. Partisimu mengendur, coba perkuat lagi, kau bisa gila kalau terus begitu.

Dan satu hal lagi, aku dengar kau kembali sendiri, benarkah?

hahaha...welcome back to the club!!! bukankah aku sudah bilang padamu, kau lebih manusiawi saat sendirian, setidaknya sebelum mataharimu datang, nikmatilah itu.

Begitulah, semoga kau tak menjadi gila karena email ini, aku juga gila kalau kau gila, sebagaimana aku hidup karena kau hidup. Dunia sini sedang membosankan, jadi bersyukurlah setidaknya kau bermain drama disana, meski dengan cerita menyebalkan.

Sampai ketemu lagi!

-- Tremi A. Iskandar --

No comments: