Sunday, September 7, 2008

Supernova Petir

Saya kembali minjem Supernova-Petir. Entah sudah yang keberapa kalinya saya baca. Alasan saya minjem sekarang? saya lagi pengen ketawa. Dan berhubung akhir-akhir ini saya diem di rumah dan cuman beredar dari depan laptop ke depan TV dan meja makan, ya udah, saya cuman bisa ketawa mengandalkan buku dan TV. Acara TV isinya sudah gak mutu, maka sudah saatnya beralih ke buku. Walaupun saya sudah berkali-kali baca buku ini, saya tetep ketawa gara-gara lelucon yang sama.

Hehehe... saya suka banget buku ini. Saya gak suka seri supernova yang pertama, dan sedikit bingung ama yang kedua, yang beneran saya suka cuman yang seri ketiga ini... entah yang selanjutnya. Kapan ya terbitnya???

Yang saya suka...
  • Latarnya di bandung, kejadian-kejadiannya bernuansa Bandung, guyonannya juga banyak yang Bandung banget.
  • Elektra Wijaya. Cewek, gak pinter-pinter amat, kadang irasional dan gak logis, tapi juga logis banget, anak bungsu, sayang ama bokapnya, hobi tidur siang, pemalas, internet mania, tapinya asik banget :D
  • Tony a.k.a Mpret, si hacker, cowok dekil, kadang sarkas, tapi bisa diandalkan di setiap keadaan... dan takut ama badut... hahaha...
  • Bong si anak punk muncul kembali!!! Satu-satunya tokoh yang berbekas buat gw dari Supernova-Akar.
  • Elektra pop.... gimanaaaa gitu... :p
  • Plot-nya ringan, gak seberat dua buku sebelumnya... cara tuturnya pun lebih santai, oke lah.
  • Dee bisa bikin guyonan yang menyangkut agama dan ras, tapi gak kerasa menyinggung, suka deh...
  • Baca buku ini bisa ngilangin stress... buat saya ya... entah buat orang lain... hihihi...

"Alam tidak pernah berhenti membersihkan diri. Dan kalau kamu sadar bahwa kita sepenuhnya bercermin pada alam, kamu bisa lebih mengenali diri kamu sendiri. Setiap orang punya potensi dalam dirinya, Elektra. Setiap orang sudah memilih peran uniknya masing-masing sebelum mereka terlahirkan ke dunia. Tapi, setiap orang juga dibuat lupa terlebih dulu. Itulah rahasia terbesar hidup. Nah, alangkah indahnya, kalau kita bisa mengingat pilihan kita secepat mungkin, lalu hidup bagai hujan. Turun, menguap, ada. Tanpa beban apa-apa"
[Ibu Sati kepada Elektra - Supernova Petir]

No comments: