Wednesday, March 12, 2008

Rahasia Meede dan sejarah

Akhirnya novel Rahasia Meede sudah saya selesaikan. Penasaran, saya sedikit browsing dan menemukan situs resmi novel ini. Sang penulis sepertinya orang yang konsisten dengan gaya menulisnya, bahkan beberapa postingan di situs tersebut pun menunjukkan gaya penulisan yang sama dengan yang dia gunakan dalam Rahasia Meede.

Saya membaca satu posting dengan judul Pagi Jahanam di Viosveld. Saya sangat menyukai kalimat terakhir dari posting ini :

"Yang paling berharga dalam diri manusia adalah ingatan. Bila itu dihancurkan artinya kita tinggal menjadi gerombolan primata tanpa budaya."

Saya jadi ingat percakapan yang lalu ama Indri dan Seramika, mereka pernah bertanya kenapa saya suka sejarah, padahal apa yang rame dengan mengingat tanggal dan tahun. Tapi saya memang tak pernah menghapal tanggal dan tahun dalam sejarah. Kembali pada pelajaran sejarah SMA dulu, saya bisa sangat lancar kalau bercerita, tapi tak sampai sepertiga dari seluruh tanggal yang ada di buku itu saya hapal. Membaca sejarah itu seperti membaca novel petualangan, dan mengetahui sejarah itu seperti meramal masa depan, karena tidak ada yang benar-benar baru di dunia ini, cuman ada modifikasi. Seperti halnya saat Sera menjelaskan tentang teori fractal, sejarah pun seperti itu. Satu kejadian kecil di masa lalu bisa menjadi besar dalam kurun waktu beberapa tahun kemudian.

Ingatan itu merupakan satu bentuk dari dokumentasi paling dasar sejarah manusia. Dengannya kehidupan manusia selanjutnya akan dibangun. Saya menyukai sejarah, karena saya ingin menguasai masa depan.

1 comment:

Anonymous said...

thanks sudah berkunjung. kami juga sedang berburu negara kelima. kalo ketemu tolong diinformasikan ya. :D