Catatan pinggir Tempo edisi bulan ini berjudul Kaligrafi. Diantaranya tentang seorang Rikkat Kunt, kaligrafer yang hidup justru pada masa Kemal Attaturk
meng-eropa-kan Turki. Kisah Rikkat Kunt kemudian diceritakan melalui novel
La Nuit des Calligraphes atau saat diterjemahkan pada bahasa Indonesia menjadi
Seniman Kaligrafi Terakhir, ditulis oleh cucunya Yasmin Ghatta. Ada bagian yang banyak dikutip oleh orang-orang dalam novel ini :
“Kepergianku tanpa banyak basa-basi, sama seperti hidupku. Tak sedikit pun kematian membuatku takut. Kematian hanya kejam pada mereka yang takut kepadanya. Kematianku selembut pucuk pandan air yang dicelupkan ke dalam tempat tinta, lebih cepat dari tinta diserap kertas.”
Saya suka kutipan itu. Mari kita masukan novel ini menjadi salah satu buku yang harus dibaca. Yup, perburuan dimulai.
No comments:
Post a Comment