Pemilu gubernur dan wakil gubernur jawa barat. Ini adalah pemilu atau mungkin sekarang namanya pilkada pertama yang saya ikuti. Pada pemilu partai dan presiden beberapa tahun lalu saya belum genap 17 tahun (dan belum mendapat KTP) sehingga saya belum memilih. Jadi apa rasanya? biasa saja. Tak ada yang istimewa. Memang akhir-akhir ini perhatian saya terhadap politik sedang menurun, baik politik lokal kampus maupun politik tingkat nasional. Saya sedang malas mengurusi itu semua.
Saya sekeluarga (minus aa Guna yang udah nyoblos duluan karena harus pergi) dateng ke TPS yang ditunjuk jam setengah 9 pagi. Niatnya, kita gak perlu antri panjang-panjang buat milih dan kalo siang entar nampak panas banget. Begitu sampai ternyata TPSnya masih kosong banget. Setelah menyerahkan surat pemilih, kami duduk di bangku penunggu yang disediakan. Saya males buat bengong nungguin, makanya saya bawa Faded Portrait ke TPS dan saya baca beberapa halaman sambil menunggu nama saya dipanggil. Setelah nama saya dipanggil dan menerima kartu suara, saya masuk ke bilik suara. Iseng, saya ambil gambar kartu suara pakai kamera handphone saya, gak tau ini boleh atau enggak, tapi gak ketauan ini ama panitianya. Setelah menentukan pilihan dan memasukkan kartu suara ke kotak, jari saya dicelup tinta. Agak jijik sih, udah mah banyak banget tintanya, tapi biarlah toh cuman tahan seharian ini.
Untuk pilkada kali ini saya berusaha menjalankan kewajiban saya sebagai pemilih sebaik mungkin. Dari mulai mencari info mengenai ketiga calon sampai diskusi dengan beberapa teman di kampus mengenai para calon. Walau mungkin di antara ketiganya tidak ada yang benar-benar sreg dengan saya, tapi saya berusaha menentukan pilihan pada yang paling saya percaya. Yo, semoga dapat membantu provinsi ini menjadi lebih baik. Bagaimanapun jawa barat adalah rumahnya urang sunda, dan saya bangga akan identitas saya sebagai urang sunda, karena itu saya akan bahagia sekali jika provinsi ini bisa menjadi lebih baik.
No comments:
Post a Comment