Thursday, August 16, 2007

Saat berada di tengah konflik

Saya sedang bingung...

Organisasi saya terlibat satu perselisihan dengan organisasi dimana sahabat saya berada. Saya mengetahui pandangan dari organisasi saya terhadap perselisihan yang terjadi, tapi di lain pihak saya pun tahu keadaan sahabat saya itu saat masalah pemicu perselisihan ini berlangsung. Di satu sisi saya harus membela kepentingan organisasi saya, di lain pihak saya tak ingin membuat sahabat saya sakit hati. Oh Tuhan, biarlah saya yang sakit hati, biarlah saya yang merasa sakit, tapi tidak dia, saya mohon tidak dia!

Saya ingat ketika sahabat saya datang pada saya kemarin lusa, dia bilang : "put maafin gw ya, lu jangan ampe benci ama gw ya put ya..."

Oh Tuhan, sebelum saya membencinya saya akan melakukan pembunuhan massal terhadap seluruh penduduk dunia. Saya merasa saya adalah sahabat paling buruk sedunia. Membiarkan seorang yang saya sayangi segitu merasa tertekannya, dan saya lah yang membuat dia serba salah seperti itu. Bingung, benar-benar bingung, bagaimana saya harus bersikap? kalau saya terlalu keras, sahabat saya akan semakin merasa saya marah padanya, tapi jika saya tak maju pun sepertinya saya sangat tidak bertanggung jawab terhadap organisasi saya. Mana yang harus saya dahulukan?

Sejauh ini saya hanya diam. Menjadi penonton, pengamat dan pemberi saran. Jujur, saya tak mau maju melawan, tapi juga tak mau diam saja. Saya bingung, sangat bingung!!!

Untuk Seramika Ariwahjoedi:
Saya menyayangi kamu, sangat menyayangi kamu.
Kamu sahabat saya, kamu saudara saya.

Masa jabatan saya di satu organisasi bisa berakhir, keanggotaan saya bisa berakhir, tapi tidak dengan persahabatan kita, persaudaraan kita. Kamu lebih berharga bagi saya dari semua organisasi di dunia ini dijumlahkan sekaligus. Kamu tahu saya lebih banyak dari seluruh orang di organisasi ini, dan saya pun tahu kamu lebih dari orang-orang di organisasimu. Maafkanlah saya, janganlah marah pada saya, saya lebih memilih dibakar hidup-hidup daripada kamu membenci saya.

Saudaraku, bagaimanapun dunia ini berjalan, kita adalah kita.
Saya menyayangimu, sangat menyayangimu.
-Puput Pratiwi Hidayat-

No comments: