Hari ini digelar Open House Unit di kampus ITB. Saya jujur sangat senang dengan keadaan ini. Sebagai warga kampus yang mungkin sejauh ini hanya menonton keberjalanan kampus, saya benar-benar bersyukur dengan geliat yang mulai terlihat dari kawan-kawan mahasiswa saat ini. Dari segi regional beberapa organisasi, memang sangat terasa degradasi nilai, pemikiran dan kesadaran di kalangan mahasiswa baru. Beberapa aktivis terdahulu yang masih tersisa berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan penurunan nilai, ada yang mulai menunjukkan keberhasilan ada yang masih stagnan.
Dari keberjalan kampus secara umum, Saya pribadi sempat pesimis ketika kepemimpinan Keluarga Mahasiswa yang baru, naik menggantikan yang lama. Karena gelagat awalnya saja sudah tidak terlalu bagus. Diawali dengan sedikit 'ricuh' di beberapa tempat, seperti forum umum ataupun forum online. Hawa pembaruan yang diusung muncul bersamaan dengan ketidakharmonisan dengan pemimpin yang lalu. Sebagai orang yang menonton, saya hanya dapat berkomentar, "ya, kayak gini lagi deh". Seperti komentar saya pada tulisan mbak Okky yang ini, saya sangat tidak menyukai gelagat pembaruan yang seolah-olah mementahkan apa yang sudah dibangun oleh masa pemerintahan sebelumnya. Apa yang salah dari meneruskan sesuatu yang baik? Tidak ada yang bisa membuat sesuatu dengan sangat sempurna, kita hanya bisa mendekati kesempurnaan, tapi tidak akan bisa menyentuh kesempurnaan itu sendiri, itu cuman milik Tuhan. Dan usaha medekati kesempurnaan itu akan maju lebih cepat kalau berupa satu proses kontinu, kalo semua hal balik lagi ke awal sama saja seperti kamu masuk ke kotak yang berisi ular yang langsung menuju kotak nomor 1 dalam permainan ular tangga, mementahkan segala usaha yang lalu.
Apa yang terjadi selanjutnya? Tanpa kesengajaan, ternyata saya punya akses terhadap salah satu menteri kabinet yang baru, terutama yang banyak berhubungan dengan unit dimana saya berada, Seni dan Budaya. Dari beberapa obrolan dengan beliau, saya sedikit banyak tahu tentang visi kabinet tahun ini, dan penilaian saya pun membaik. Bisa saya ambil kesimpulan, beberapa gelintir teman-teman mahasiswa memang senang dengan keadaan ramai, entah dalam konflik atau bersenang-senang, sehingga mereka meluangkan sedikit waktunya untuk melemparkan beberapa isu kontroversial dalam forum online. Tak terlalu jelek, karena untuk beberapa orang, semangat pembaruan baru akan muncul kalau situasi mulai menegangkan.
Kembali pada keseharian kampus saat ini. Penerimaan Mahasiswa Baru sudah berjalan, meski saya tak mendengar beritanya sama sekali. OHU tadi siang sangat ramai pengunjung, satu angin segar bagi kegiatan kemahasiswaan ke depannya. Kaderisasi beberapa himpunan sedang berjalan. Tahun ajaran ini dimulai dengan cukup ramai, semoga akan semakin ramai lagi pada kelanjutannya. Sejujurnya, kalo misalnya lancar, tahun ini akan menjadi tahun terakhir saya di kampus, dan saya berharap tidak lewat dengan dingin-dingin saja.
1 comment:
Kalau akau bilang, semua ini tak lepas dari budaya bangsa kita yang pendek ingatan alias cepet lupa dan tidak mau belajar dari apa yang telah terjadi.
Post a Comment